KENAPA SEORANG PERUQYAH ITU KADANG SAKIT SETELAH MERUQYAH?
بسم ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺣﻤﺪﺍ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻃﻴﺒﺎ ﻣﺒﺎﺭﻛﺎ ﻓﻴﻪ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺒﻌﻮﺙ ﺭﺣﻤﺔ ﻟﻠﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ.ﺃﻣﺎ ﺑﻌد:
✍🏼Oleh: Salahudin Sunan Alsasaki
Fenomena sakitnya seorang peruqyah setelah meruqyah orang lain banyak sekali terjadi,dan kejadian ini perlu kita perjelas penyebabnya agar masalah ini terang atau jelas hingga kita bisa mengambil ibrah dari kejadian-kejadian yang telah terjadi pada beberapa peruqyah. Diantara penyebabnya adalah:
1.Peruqyah ini adalah mantan pasien. Peruqyah yang dulunya seorang mantan pasien sangat rentan mengalami keluhan-keluhan sakit setelah mereka meruqyah pasien-pasiennya.
Ketika peruqyah ini dulunya masih aktif didalam melakukan ruqyah untuk dirinya sendiri, maka setan yang berada didalam tubuhnya khawatir akan terjadi kesembuhan, setan ini memalingkan peruqyah tersebut dengan cara berpura-pura keluar, atau bersembunyi, dan peruqyah ini merasakan keluhan-keluhannya hilang, dan berkeyakinan penyakitnya sudah sembuh.
Akhirnya peruqyah ini berhenti melakukan ruqyah, lalu mulai meruqyah orang lain, dan ini banyak sekali terjadi, yang kadang-kadang dengan tujuan mulia yaitu memberikan manfaat kepada orang lain, atau kadang dengan tujuan atau niat yang buruk yaitu untuk memperkaya diri sendiri, atau dengan tujuan agar terkenal.
Akhirnya peruqyah ini disibukkan oleh kegiatan-kegiatan meruqyah orang lain, dan melupakan atau melalaikan semua yang dulunya rutin mereka lakukan untuk mendapatkan kesembuhan, karena berpikir mereka memang sudah sembuh, dan itulah yang mereka rasakan.
Seharusnya setiap peruqyah itu apalagi yang dulunya pernah mengalami gangguan tetap melakukan program-program ruqyah rutin untuk dirinya sendiri seperti program-program ruqyah yang mereka rekomendasikan untuk pasien-pasiennya seperti; rutin membaca Al-Quran, terutama surah Albaqarah, rutin muhasabah, rutin menjaga zikir-zikir khusus, dan umum, rutin meminum air atau madu yang sudah diruqyah, rutin membaluri seluruh tubuh dengan minyak zaitun yang sudah diruqyah, dan lain-lainnya.
Ketika peruqyah ini disibukkan oleh perhatiannya terhadap pasien-pasiennya, akibat dari makar setan, maka mereka jauh lebih mudah terkena serangan dari berbagai arah oleh setan-setan pasie-pasien yang sedang mereka tangani. Mereka diserang dari dalam (setan yang dari awal sudah berada didalam tubuh), dan setan-setan pasiennya.
Serangan-serangan inilah yang membuat peruqyah ini kadang merasakan ketidak nyamanan, merasakan sakit, bahkan ada yang sampai meninggal dunia.
Untuk itu alangkah baiknya kita tidak terburu-buru untuk meruqyah orang lain sebelum kita sendiri benar-benar sembuh dari penyakit kita sendiri.
BERSAMBUNG.
Semoga bermanfaat.
Aamiiin